Rancangan Hidup 2015-2019

Empat tahun lalu, yaps di bulan Juni 2015, hari itu aku baru saja menyelesaikan sekolah di bangku SMA dan saya akan menjadi mahasiswa. Mulai hari itu saya merancang hidup setelah menonton video Pak Danang yang berhasil meraih semua impian yang ditulisnya.

Hari itu menulis 20 list mimpi yang ingin saya capai. Ketika SMA aku bukan siswa yang masuk "daftar kenal" para guru, hanya beberapa guru saja yang mengenalku dengan baik. Saya ingat kata seorang guru yang sampai saat ini saya ingat jelas di pikiran, "Kita lihat kalian 10 tahun (read: 2025) ke depan akan jadi apa," saya jawab,"baik pak. Kita lihat!" Sampai saya tanam dalam diri saya sendiri tidak akan kembali ke SMA sebelum saya sukses. Yaps terakhir saya ke SMA itu September 2015 dan sampai detik ini saya belum pernah kembali. Tekad saya masih sama.

2015 lalu saya menulis semua mimpi itu sy tulis setelah mengalami down, tidak bisa kuliah ke luar Aceh. Saya menulis poin besar, saya ingin menjadi wartawan, saya ingin bekerja di media massa, saya ingin menjadi juara di kampus, saya pingin semua hal yang mungkin sangat impossible saya capai, karna background saya ini apalah tidak mendukung apapun, tapi saya punya rasa percaya diri dan doa orangtua plus guru.

2015, baru 3 hari masuk kuliah, masih maba ingusan, saya diminta menjadi pemateri. Kaget? Tentu. Saya tolak mentah-mentah.Selang sebulan kemudian, karena saya tolak pihak fakultas masuk melalui jalur prodi meminta saya menjadi pemateri. Dari pihak himpunan mahasiswa prodi berulang kali minta saya untuk sharing karena Alhamdulillah buku saya waktu itu masuk dalam pameran buku di Frankfurt Jerman yang dibawa oleh Asma Nadia dan Isa Alamsyah. 

Juni 2016 saya bergabung di himpunan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Arab. Lalu 

Komentar

Postingan Populer