Menyesal atas sebuah perasaan?

Menyesal?
Mungkin dulunya iya, tetapi tidak dengan sekarang.
Barangkali rasa itu masih ada tetapi penerimaan sudah lebih luas sekarang.
Mungkin dulu aku sering menyalahkan sikapmu yang menaikkan ritme hati, tetapi tidak dengan sekarang.
atau bahkan mungkin aku dulu sering menyalahkan ritme hati yang meningkat karena sikapmu.
Kupikir semua wajar, wajar hatiku yang melonjak karena sikapmu karena aku bermain dengan perasaan, 
dan wajar bila kau bersikap se-peduli itu karena kau bermain dengan logika.

Menyesal?
Tentu saja sekarang jawabannya tidak. Karena rasa itu aku belajar bersikap dewasa, menanggapi remeh temeh perasaan, belajar memahami sikap peduli wanita lain yg juga memiliki rasa yg sama untukmu, belajar banyak hal. 
Kau tahu? Aku seperti belajar banyak dari nol lagi sekarang.
Belajar membuka diri pada semua orang
Belajar merespon setiap sikap dengan caranya
Belajar menyemangati diri seperti saat dulu sebelum aku mendapat suntikan semangat darimu,
bagaimana dulu aku mampu berprestasi setinggi langit tanpa suntikan semangat dari siapa pun
Belajar memahami perasaan orang lain
Belajar bagaimana cara bersikap kepada setiap orang dengan respon rasa yang berbeda
dan ya belajar banyak hal yang tak mungkin kuurai satu per satu
dan terpenting belajar agar tidak mengeluarkan statement negatif tentang siapapun karena senjata akan makan tuan.

Nahloh?
Dulu itu, saat kau pertama kali mengenalkan diri aku refleks berkata pada sepupuku "SOK KENAL SOK DEKAT" karena kata-katamu yang dulunya menurutku "sok nasehat" itu loh :D pokoknya waktu ilfeel banget deh, serius dan sekarang kemakan sama karma :D wkwk

back to topic 

Pernah mencoba memusnahkan rasa?
sering pakai banget,setiap detik, setiap saat, sejak 1,5 tahun yang lalu 
Lama kan ya? banget loh pak. Lah wong saya goldar B jadi wajar aja kan ya
Itu cuma lama waktu usaha ngilangin rasa ya pak, bukan lama rasanya :D

sekarang saya tak memaksakan lagi rasa untuk musnah.
membiarkannya musnah di waktu yang tepat.
Meski sesekali ketika kembali jatuh di titik terendah dalam hidup "down"
 sering kok rindu pemilik nasihat yg membangunkan saya~
semua wajarkupikir
Hanya masalah waktu.
Keinginanku masih sama silaturrahmi  baik, saling bertegur salam ketika bertemu tanpa canggung meski ritme hati ini sempat meningkat.

i will be okay yes
i just wanna say i dont like "suasana canggung kita seperti orang asing yg tak saling kenal" :)


Banda Aceh, 12 Rabi'ul Awal 1440 H

Mira :)

Komentar

Postingan Populer