Pena: Kumohon Kembali!

Sepotong jingga datang menyapa,  daun-daun menari bersama angin. Petang ini, aku kembali menginjakkan kaki di tempat ini. Sudah lama aku tak mengunjunginya, banyak tumpukan debu dimana-mana, laba-laba bebas membuat sarangnya. Aku memperhatikan dengan seksama. Akhir-akhir ini, ia menghantuiku, hadir dalam tidurku yang tak lelap. Aku hanya menatapnya ketika itu, memperhatikannya. Ia seperti seorang anak yang rindu pada ibunya.

Entah sudah berapa kali, aku berencana mengunjunginya, namun selalu saja ada yang menghalangiku menemuinya. Aku hanya bisa melihatnya di sudut pintu dan berbalik arah meninggalkanku dalam kesenduan.

Semalam, sepulang kuliah, aku menguatkan diri untuk bisa menghabiskan malam bersamanya, ia mengeluarkan semua isi hatinya, kesedihannya, kekecewaannya, kemarahannya. Hanya ada air mata yang jatuh berlinang membasahi pipi, menyesali semua keadaan. Aku benar-benar melupakannya, aku benar-benar pergi dari kehidupannya.

Aku tidak tahu pasti apa penyebabnya. Jika boleh jujur, aku juga merasakan kekosongan hati semenjak memutuskan pergi jauh darinya. Benda-benda di sekelilingku mengingatkanku padanya, terus menerus menghantuiku. Mereka bahkan sangat sering memberontak.

Petang ini, aku memutuskan kembali. Membersihkannya. Menjaganya kembali. Menghabiskan waktu kembali bersamanya.

Penaku.....
Aku telah lama meninggalkannya.
Pergi ke arah yang tak pasti
Menjadi manusia linglung di tengah jalan kehidupan
Jiwaku kering kerontang tanpanya
Manusia di persimpangan jalan, itulah aku
Ini duniaku, dunia imanjinasi yang kumiliki sejak kecil
Aku kembali petang ini,
Kubawa kuas-kuas terbaik yang pernah ada
Kan kukembalikan warna-warni duniaku ini
Aku takkan membiarkannya menangis lagi
Aku di sini, untuknya, untuk mereka, dan semuanya.

Sudah setahun 2 bulan aku meninggalkannya semenjak buku Langit Tak Selalu Biru terbit Maret lalu. Semenjak itu, tak pernah ada lagi buku-buku hasil tulisan hatiku. Aku kembali, aku akan mendekapnya erat sekuatnya, seperti ia yang tidak membiarkanku pergi meninggalkannya. Akan kuhabiskan malam-malamku bercerita dengannya seperti dulu.

Aku akan tetap menulis, tanpa peduli pada apapun lagi.

Aku kembali, Penaku! :)

Banda Aceh, 10 Mei 2016
Di sudut petang,

Mira Randikal :)

Komentar

Postingan Populer