Berterimakasihlah!

Hujan kembali turun malam ini, membasahi relung jiwa yang kering.

02.30 WIB

Gemericik hujan membangunkanku, aku mengintip dari jendela kamar, selalu menyenangkan setiap melihat hujan. Dari dulu aku selalu bahagia saat hujan, selalu senang menulis tentang hujan. Bersyukur sekali karena aku akan selalu bisa merasakan kenikmatan hujan di malam hari, terlebih lagi letak kamar yang strategis.

Aku membuka catatan mimpi yang telah kuganti selama sebulan ini, ya catatan baru. Aku menutup buku catatan mimpi yang lama. Jika membandingkan keduanya, aku selalu tertawa, 180 derajat berbeda, yang satu membumbung tinggi, yang satu hanya sepental penaku saja.

Mendengar dawai hujan yang memainkan syair mimpi, aku semakin semangat belajar sharaf. Banyak planning yang telah kubuat untuk dua minggu ini, mempersiapkan peluru besar untuk menghadapi final minggu depan. Kapan-kapan akan kuceritakan panjang lebar tentang ini, Terimakasih kepada seseorang yang mengubah pola pikirku tentang target, tentang targetku yang tak pernah terwujud semenjak 'itu', namun kejadian yang kualami seminggu ini benar-benar sesuai targetku, tak ada yang melenceng.

Waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin aku mengatakan kepada ayah aku tak ingin kuliah karena tak sesuai keinginan, aku ingin fokus menulis saja untuk setahun ini. Tetapi, genggaman tangan dan doa ayah bunda membuatku untuk tetap melangkah maju meski dengan separuh hati ingin pergi dan separiuh ingin tetap tinggal. Alih-alih begitu, sebulan terakhir planning ku berubah, aku mencoret semua target tahun 2016 yang tinggi melang-lang. Aku akan tetap disini untuk beberapa tahun lagi.

Koeta Radja, 22 Januari 2016
Salam Hangat,

MR :)


Komentar

Postingan Populer