Surat untukmu, Sahabat Kecilku

dear you,
Nur Maria Ulfa
السلام عليكم

Ini sudah tahun ke-6 dan aku masih rajin menulis surat untukmu.

"Selamat Ulang Tahun yang ke 18, Dik. Semoga umurmu berkah dan sukses dunia akhirat."

6 tahun bukanlah waktu yang singkat. Sekarang kita sudah duduk di bangku kuliah, dulu terakhir jumpa saat kita baru saja menyelesai belajar di bangku Ibtidaiyah. Aku masih seperti dulu, Dik. Rajin mencari informasi tentangmu. Bahkan di kampus, aku rajin mencari-cari wajahmu diantara ribuan wajah, aku tak peduli dengan kemungkinan ketemunya hanya 0,01 %. Aku akan tetap berusaha. Aku tidak peduli apakah kau melakukan hal yang sama atau tidak, yang kutahu adalah aku bisa bertemu denganmu.

Dik, 6 tahun, bukan hanya jarak dan waktu, tetapi juga komunikasi kita. Sampai sekarang aku masih rajin mencari media sosialmu, fb, twitter, ig. Bagaimana kabarmu? Aku begitu penasaran. Dik, aku rindu sekali, aku terus memikirkanmu. Rindu dengan logat Bahasa Aceh-mu yang khas. 

Kau tahu, Dik? Setiap melihat Seulanga aku selalu rindu padamu. Tingkahmu yang aneh sekali, memetik beberapa tangkai Seulanga lalu kau sematkan di ikat rambutmu, katamu biar rambut wangi. Aku rajin sekali memetik Seulanga, hingga meminta bunda membelikannya dan menjadi arsip bunga di tamanku.

Dik, aku tidak peduli apakah kau merasakan rindu ini atau tidak. Aku akan tetap meminta pada Rabb-ku agar suatu saat dipertemukan denganmu.

Koeta Radja, 11 November 2015
Salam Rindu,

Mira Randikal

Baca juga: http://mirarandikal.blogspot.co.id/2014/11/surat-untukmu-sahabat-kecilku.html

Komentar

Postingan Populer