Catatan asal-asalan

Apa kabarmu? Lama sekali rasanya tak membaca tulisanmu semenjak aku membungkamkan diri dari menulis. Kau - Pecinta Jogja. Tadi aku iseng membaca kembali blogmu, setelah sekian waktu tak mempedulikan sedikitpun pemberitahuan di dashboard blogku. Membaca tulisanmu - kembali menyadarkanku dan mengingatkan kembali pada ceritaku tentang sosok di Turki. Semenjak aku sibuk dengan segala kesibukanku di dunia nyata, aku sedikitpun tidak mengintip bagaimana kabarnya.

Ah, sedang musim apa ya di sana? Apakah musim gugur? Lama tak bertukar kabar tentang musim, lama tak bercerita tentang mimpi. Lagi, aku bertanya "Apa kabarmu?" Menulis cerita tentang Turki masih menjadi favoritku sampai sekarang. Mungkin, nanti - ketika aku membaca kembali tulisan itu, aku akan menemukan bantal gulingku yang basah dengan air mata.

Ketika kau sibuk membahas tentang Kota Tua itu, aku justru sibuk dengan Negeri 2 Benua itu. Apa? Kau bertanya lagi tentang itu? Ah... aku selalu ingin menuangkan semuanya dalam tulisan, meskipun saat menulisnya hatiku tercabik-cabik.  Benar katanya "Lebih baik kau tuangkan semua itu dalam ceritamu".

Lagi dan lagi, aku masih merindukan itu- Ssst... hanya kita berdua yang tau tentang ini, karena aku sedikitpun tak tertarik menceritakannya pada orang lain. Ah, ia masih tetap hidup, meski ia telah karam 4 tahun yang lalu. Semalam seseorang menanyakan mengapa aku bungkam? Aku menjelaskannya panjang lebar.

Mungkin, beberapa waktu lagi aku akan menghilang sejenak. Menenangkankan diri dari badai kehidupan. Ah, Kau benar! Tulisan ini memang tidak jelas, namun sangat jelas ditujukan pada siapa.

Komentar

Postingan Populer