Indonesia, Aceh dan Rohingya

INI HASIL OBRAK-ABRIK LAPTOP.
SAYA PIKIR SANGAT WAJAR KITA (RAKYAT ACEH) DAN INDONESIA MEMBANTU SAUDARA-SAUDARI SEMUSLIM DARI RUHINGYA.
Mari kembali mengulas sejarah masa lalu.
Saya pikir sangat pantas apabila sekarang kita Rakyat Aceh dan Indonesia membantu saudara dan saudari semuslim dari Rohingya, Burma (Myanmar) sebagai balas jasa atas kebaikan mereka di masa lalu.
Saya sangat yakin kita pasti sering mendengar atau membaca Ir. Soekarno (Presiden RI I) meminta bantuan Rakyat Aceh melalui Daud Beureuh (Gubernur Aceh Masa itu) untuk melawan Belanda.
Ir. Soekarno berjanji akan membalas kebaikan rakyat Aceh. Perjanjian tersebut terjadi di tempat yang akan di bangun hotel (sekarang berupa tiang-tiang berwarna-warni) Aceh, di dekat Taman Sari, di sisi Kanan Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Jika anda pernah berkunjung ke Banda Aceh tentu anda pernah melihatnya (sayangnya itu tak dijadikan tempat bersejarah).
Daud Beureuh kemudian mengumpulkan sumbangan bersama Rakyat Aceh dan membeli Pesawat yang lebih dikenal Pesawat Seulawah. Pesawat ini dibeli pada pertengahan tahun 1948 M. Awalnya pesawat ini digunakan sebagai jembatan udara untuk menghubungkan daerah-daerah de fakto Jawa dan Sumatera sebagai penunjang perjuangan fisik Bangsa Indonesia mempertahankan kedamaian.
Pada akhir tahun 1948 M, Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan RI termasuk lapangan Maguwo (Sekarang Adisucipto) diduduki Tentara Belanda sehingga pesawat RI-001 dioperasikan di luar negeri ikut mencari dana untuk perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dimulai dengan Pesawat RI-001, "Indonesian Airways" sebagai usaha penerbangat niaga pertama Indonesia beroperasi di Burma (Myanmar).
Semoga kita tetap mengingat sejarah masa lampau.
*Foto ini hasil dari obrak-abrik di laptop yang di ambil oleh seorang teman beberapat tahun yang lalu.
Saleum Aneuk Atjeh,
Mira Ratna Sari (Mira Randikal)



Banda Aceh, 19 Mei 2015
Saleum Aneuk Atjeh,

Mira Randikal (Mira Ratna Sari)

Komentar

Postingan Populer