Sentuhan lewat hati

 "Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".Q-S Ar-Ra'd ayat 28. 
"Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.” [HR. Bukhari-Muslim].
      Majelis Zikrullah Aceh (MZA) mulai berdiri dari tahun 2007. Tgk Samunzir Bin Husein yang merupakan Pimpinan MZA sepulang dari menuntut ilmunya, beliau mengamati Rakyat Aceh pasca Tsunami, hingga akhirnya beliau mencoba berdakwah melalui hati.
      Dalam firman-Nya Allah swt telah menyebutkan hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang. Maka apabila hati tersentuh maka seluruh anggota tubuh pun ikut. Hati itu lunak, mudah terpengaruh (entah itu baik atau buruk). Maka lunakkanlah hati dengan Zikrullah. Jika hati gundah, pikiran lelah dalam melewati hidup maka berzikirlah. ALLAH adalah sebaik-baik tempat mengadu.
         Sejauh pengamatan penulis semenjak beberapa tahun silam, Tgk. Samunzir Bin Husein melakukan sentuhan melalui hati kepada jamaah untuk senantiasa berzikir kepada ALLAH. Tidak semua hal itu mudah dilalui, sama seperti halnya Tgk. Samunzir Bin Husein. Di awal-awal MZA berdiri berbagai macam hinaan, fitnah diterima oleh beliau. Namun, beliau tetap berjuang menegakkan agama ALLAH di Bumi Atjeh.

        Di awal-awal MZA berdiri jamaah hanya terdiri dari 7 orang dan Alhamdulillah kini telah mencapai ribuan. Penulis yakin bahwa suatu saat marwah Aceh akan kembali menjadi Negeri yang Damai, Negeri yang Tenang, akan jaya kembali seperti Masa Pimpinan Sultan Iskandar Muda. Insya ALLAH.

 Beberapa waktu lalu, saat penulis mengikuti zikir, Tgk. Samunzir bin Husein menceritakan kisah Ja'far bin Abu Thalib "Melihat Zaid jatuh, Ja’far segera melompat dari punggung kudanya, kemudian secepat kilat disambarnya bendera komando Rasulullah dari tangan Zaid, lalu diacungkan tinggi-tinggi sebagai tanda pimpinan kini beralih kepadanya. Dia maju ke tengah-tengah barisan musuh sambil mengibaskan pedang kiri dan kanan memukul rubuh setiap musuh yang mendekat kepadanya. Akhirnya musuh dapat mengepung dan mengeroyoknya. 

Ja’far berputar-putar mengayunkan pedang di tengah-tengah musuh yang mengepungnya. Dia mengamuk menyerang musuh ke kanan dan kiri dengan hebat. Suatu ketika tangan kanannya terkena sabetan musuh sehingga buntung. Maka dipegangnya bendera komando dengan tangan kirinya. 
Tangan kirinya putus pula terkena sabetan pedang musuh. Dia tidak gentar dan putus asa. Dipeluknya bendera komando ke dadanya dengan kedua lengan yang masih utuh. Namun tidak berapa lama kemudian, kedua lengannya tinggal sepertiga saja dibuntung musuh. Ja'far pun syahid menyusul Zaid. "  begitu teguhnya Ja'far memperjuangkan bendera islam agar tetap berdiri. Tanyakan pada hati masing-masing apakah kita tak ingin menegakkan agama ALLAH di zaman sekarang ini?
      

       Mari lunakkan hati dengan zikrullah ....

Komentar

Postingan Populer