Mereka menyebutnya perasaan

       Terimakasih, engkau dulu pernah menghias kanvas hati, menabur bumbu-bumbu cinta, menawan setiap rindu. Meskipun dulu, namun masih terkenang di kepala. Sayap-sayap cinta yang kau kepakkan untukku, agar aku tau bagaimana indahnya pulau asmara itu. Jarak beribu kilometer dan waktu puluhan ribu detik memang memisahkan kita. Terkukung rasa rindu yang terus bergelora. Dalam setiap percakapanku dengan Rabb kita, namamu selalu terselip disana. Menjadi bingkisan doaku.

       Semoga Allah akan tetap menjaga perasaan hati kita agar dapat menyatu di perlaminan cinta-Nya, menyempurnakan separuh agama, melaksanakan sunnah Rasulullah saw.

Di Sudut Rindu,


Mira Randikal :)

Komentar

Postingan Populer