Untukmu, Bunda
# Puisi ini spesial coretan tangan gadis yang kini beranjak dewasa, Bunda. Jujur, aku bukan ingin menang, tapi hanya sebagai apresiasi di harimu. Terimakasih untuk segenap kasih yang kutau aku tak mungkin dapat membalasnya. Aku tak mampu menjadi seperti yang kau harapkan. Mungkin bibir ini terasa kelu saat ingin mengucapkannya secara langsung, aku mohon maaf jika aku terlalu lemah dan hanya mampu melalui tulisan ini. Aku menulisnya dengan segenap rasa yang bercampur-aduk di dalam hati... biarkan aku berkembang dengan karya-karyaku... Inilah Duniaku! Dunia literasi yang aku geluti sejak kecil... Maafkan aku, tetapi kumohon restui langkahku ini... Maafkan sikapku, Bunda. Aku terlalu sering membangkang. Tetapi inilah aku, anakmu.
PUISI INI DI IKUTSERTAKAN DALAM AJANG "Menulis dan Membaca Puisi dengan tema Seribu Cinta Untuk Ibu" dan Alhamdulillah mendapat Juara 2 yang dilaksanakan oleh KOHATI cabang Blangpidie dan KNPI Aceh Barat Daya dalam rangka Memperingati Hari Ibu.
Blangpidie, 18 Desember 2014
dan terakhir... SELAMAT HARI IBU, BUNDA :) Semoga Yang Maha Kuasa selalu menegarkan hati dan jiwamu...
Salam hangat,
Mira Randikal :)
PUISI INI DI IKUTSERTAKAN DALAM AJANG "Menulis dan Membaca Puisi dengan tema Seribu Cinta Untuk Ibu" dan Alhamdulillah mendapat Juara 2 yang dilaksanakan oleh KOHATI cabang Blangpidie dan KNPI Aceh Barat Daya dalam rangka Memperingati Hari Ibu.
Izinkan sajak-sajakku
melukiskan dirimu, Bunda
Agar mereka tau tentang
wanita syurgaku
Bila kutatap wajahmu
Tergores selaksa kagum
dalam hati
Wajah lelah yang
lukiskan senyuman hangat
Bagi jiwa redup ini
Dalam diammu, Bunda
Ada sejuta kasih yang
tak henti mengalir di sana
Dalam sujudmu,Bunda
ada ribuan doa untukku
;menjadi pengokong diri
ini
Bunda,
Terlalu banyak
ketidakacuhanku padamu
Namun, kau tak pernah
jenuh membagi kasihmu untukku
Hari-hari lelah kau
lewati tuk kebahagiaanku
Tak pernah kudengar ada
keluhan yang keluar dari bibir manismu
Kasihmu, selembut sutra
yang membalut diri
Sayangmu, seindah
kuntum-kuntum mawar
Cintamu, sehangat
mentari pagi
Senyummu, sesejuk air
hujan
Bunda, takkan kubiarkan
pasang ombak
Menghancurkanmu
Biarlah aku yang
menghadangnya
Dengan hunusan pedang
yang kau asah sejak purbaBlangpidie, 18 Desember 2014
dan terakhir... SELAMAT HARI IBU, BUNDA :) Semoga Yang Maha Kuasa selalu menegarkan hati dan jiwamu...
Salam hangat,
Mira Randikal :)
Bunda, padaku telah kau tawarkan cinta yang aku sendiri pun tak tahu di mana ujungnya ...
BalasHapusTerimakasaih kak telah berkunjung ke sini ....
Hapus