Surat untukmu, Sahabat kecilku
Blangpidie, 11
November 2014
Dear
you,
Sahabat
kecilku,
Nur
Maria Ulfa
Assalammu’alaikum
wr wb
Kutitip rindu untukmu, sahabat
kecilku..
Hari ini 11 November 2014 usiamu
sudah mencapai 17 Tahun. “Selamat Ulang Tahun, sahabat kecilku. Barakallah,
semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untukmu dan semoga kita dapat
bersua dan berkumpul kembali. Allahumma Aamiiiiinn ...
Adikku, sudah 5 tahun lebih kita tak
pernah berjumpa lagi. Dipisahkan oleh jarak dan waktu. Huh ... selama itu pula
kita tak berkomunikasi lagi. Aku ingat hari terakhir perjumpaan kita itu saat
kau kembali ke kota ini hanya untuk mengambil Ijazah SD dan itupun pertemuan
yang begitu singkat, hanya 15 menit. Dan setelah itu, aku tak pernah lagi
melihat paras wajahmu sampai saat ini.
Adikku, teman sekaligus terkadang
kau berubah menjadi kakak untukku. Memori-memori masa kecil kita dulu terputar
jelas di otakku. Aku seperti melihat kembali kejadian itu. Saat kita buka puasa
sama-sama, pergi ngaji, masak nasi goreng hingga belajar bersama. Kau ingat?
Dulu, saat hari jum’at, usai pulang sekolah kita bergegas mandi dan pergi ke
mushala di dekat rumahmu. Ah, aku sendiri sampai sekarang masih heran mengapa
dulu kita bisa menjadi guru untuk mereka yang umurnya jauh lebih tua daripada
kita. Tetapi sekarang, aku tak pernah lagi ke tempat itu. Terkadang rasa malu
muncul ketika seorang nenek bertanya padaku “Mengapa tak pernah ke mushala
lagi? Pergilah. Ajarin kami”, aku sendiri tak tau harus menjawab apa.
Adikku, aku masih ingat dengan
panggilan yang kau sematkan untukku “Kak Mira”, hehe :D padahal selisih umur
kita hanya 11 hari. Aku ingat orang-orang yang mengatakan kita kembar. Aku
masih sangat ingat saat pulang ngaji kita ke mesjid, melaksanakan shalat sunat
wudhu, shalat sunnah tahiyyatul masjid. Aku masih ingat semuanya. Aku masih
sangat ingat ketika kau mengatakan padaku “Kak, kita kalau ketawa harus tutup
mulut. Nanti masuk setan kalau terbuka.” Dan aku masih sangat ingat mimpi kita
bersama, yakni shalat berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Semoga
mimpi kita terwujud. Allahumma Aamiiiiinn. Ah, aku sangat merindukanmu.
Adikku, 1 hal yang harus kau tau, aku selalu mencari nomor Hpmu, fbmu,
selalu. Tetapi sampai saat ini tak kutemukan jua. Aku tak tau seperti apa paras
wajahmu. Mungkin kau semakin cantik. Mungkin kini kau semakin tinggi,
mengalahkan aku “Kakakmu”. Lalu bagaimana dengan prestasimu?
Adikku, aku sangat ingin berkunjung
ke kotamu, Idi Rayeuk. Agar kita dapat bersua kembali. Aku sangat berharap
mendapat kunjungan darimu. Meskipun aku tak tau apakah Allah masih
mengizinkanmu mencicipi nikmat di dunia ini. Ah dulu, kita terakhir bertemu
saat kita baru tamat SD. Dan ssemoga kita bisa berjumpa lagi ... aku teramat
merinduimu.
Maaf aku hanya mengucapkannya
melalui surat ini.
Salam
rindu,
Mira
Ratna Sari
Komentar
Posting Komentar