Purnama 14 Dzulhijjah 1435 H / 7 Oktober 2014 M

PURNAMA 14 dzulhijjah 1435 H / 7 oktober 2014
.
 Lampu mati seketika. Aku masih sibuk dengan laptopku. Ayah muncul dari balik daun pintu.
“Bulannya indah sekali” kata ayah.
            Aku lalu memakai kerudung dan duduk dibawah kaki langit. Goresan awan terlukis di kanvas langit. Purnama. Cahayanya berpendar ke permukaan bumi. Angin lembut membelai hujabku. Jangkrik yang sibuk bercengkrama. Lirih lisanku mengucap syukur. Bermandikan cahaya bulan membuatku tak ingin beranjak dari tempat ini.
            Purnama semakin terang. Satu-dua bintang mulai bermunculan mengintip malu-malu dari balik awan. Lukisan di kanvas langit semakin indah. Kemudian ku hidupkan tilawah surah Al-Qalam. Kesejukan mengalir kedalam tiap-tiap jiwa pendamba cintaNya.
            Purnama masih setia membagi cahayanya. Daun nyiur  menari-nari bersama angin. “Lantas nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan ?” seketika aku ingat kembali dengan penggalan ayat tersebut.
            Anak-anak yang bermain dibawah cahaya purnama semakin menambah indah suasana. Seketika otakku kembali memutar memori 9 bulan yang lalu ketika seseorang mengirim email padaku saat purnama.
Gumpalam awan-awan mulai hilang pergi bersama angin. Hanya purnama yang tersisa. Masih setia membagi cahayanya. Daun melambai-lambai dari kejauhan mata memandang.


Aku ingin seperti purnama yang membagi cahayanya tanpa mengharap balas J




Salam hangat 
Mira Randikal :)

Komentar

Postingan Populer