CERITA : PURNAMA #2
#FLASHBACK
'Ah..... purnama muncul lagi'
Ini saat-saat menyenangkan. Angin malam menyapa hijabku. Aku
menatap keluar jendela kamarku. Indahnya. Bulannya bulat sempurna. Tasbih mengalir
deras dari bibirku pada Sang Pemilik Purnama. Bintang riang tersenyum, membuat
malam semakin sempurna indahnya. Purnama di bulan syawal :) . Seketika
ingatanku memutar memori sebulan yang lalu.
*Flash
on Ramadhan
15 Ramadhan
Senja sebentar lagi kan menyapa, siluetnya telah terlukis di kanvas
langit. Senandung ayat cintaNya terdengar dari toa mesjid, menyelusup kedalam
jiwa yang sepi. Hatiku bergetar seketika. Bulu di sekujur tubuhku merinding.
Sudah merdu suara itu. Indahnya bukan main. Aku merasa bagai berada di taman
syurgaNya.
"Ade,
tolong ambilkan rantang sekejap"
Suara ibu membuyarkan lamunanku. Aku segera mengambil rantang dan membantu ibu
memasukkan hasil masakannya ke dalam rantang untuk di bawa mesjid. Malam ini
kami buka puasa bersama di mesjid.
kembali
Selepas menyiapkan makanan, aku dan ibu ke mesjid. Tinggal beberapa langkah
lagi kami akan sampai ke mesjid. Suara tilawah itu kembali terdengar. Jantungku
kembali berdegup kencang tak karuan. Ah... aku terpesona dengan suara itu.
Sungguh.
" Suaranya merdu banget ya bu. Indah." ujarku refleks.
Setibanya di mesjid para anggota remaja mesjid putra sibuk menghias podium
untuk acara ceramah nanti malam dan putri sibuk menyiapkan hidangan berbuka
puasa seperti ta'jil, air manis dan sebagainya. Aku ikut bergabung dengan
anggota putri dan ibu bergabung dengan ibu-ibu lainnya menyalin makanan dari
rantang.
Matahari telah pergi menyinari tempat yang lain,burung-burung yang sejak
pagi pergi mencari makana kembali ke sarangnya masing-masing. Semua kembali
menjadi gelap, lampu-lampu di hidupkan sebagai penerang. Sirene berbuka puasa
telah berbunyi.
"Alhamdulillah...."
ucap kami bersama.
Usai shalat maghrib, aku menilawahkan surah Al-Kahfi, surah favoritku. Aku
sangat iri pada keteguhan iman pemuda-pemuda itu. Aku berada di shaf depan para
wanita, ibu duduk di sampingku menilawahkan surah Yasiin. Suara itu kembali
terdengar. Sangat jelas. Jantungku berdegup sangat cepat. Timbul tanya dalam
hati "siapakah gerangan pemilik suara merdu itu?" hingga ia mampu .
membuat setiap telinga yang mendengarnya mengucap tasbih tiada henti. Aku
mendengarnya dengan seksama. Tajwidnya. Makhrajnya. Sungguh. Ah... andai saja.
Suara itu tiba-tiba menghilang, kecewa membungkus hatiku.
Nantikan lanjutan cerita selanjutnya :)
Salam hangat,
Mira Randikal
Komentar
Posting Komentar